thumb

Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya antara lain asupan gizi

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

definisi stunting sendiri mengalami perubahan. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Apakah semua balita pendek itu pasti stunting?

Perlu diketahui bahwa tidak semua balita pendek itu stunting, sehingga perlu dibedakan oleh dokter anak, tetapi anak yang stunting pasti pendek.

Dampak masalah stunting di Indonesia :

1.      Dampak kesehatan :

a.      Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus), hambatan perkembangan kognitif dan motoric.

b.      Gangguan metabolik pada saat dewasa → risiko penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya).

2.      Dampak ekonomi :

Berpotensi menimbulkan kerugian setiap tahunnya : 2-3 % GDP.Menurut WHO, suatu negara dikatakan memiliki masalah stunting bila kasusnya mencapai angka di atas 20%. Sementara, di Indonesia, berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2021, kasus balita stunting di Indonesia sebanyak 24,4% sehingga termasuk dalam masalah yang perlu ditangani.

Penyebab Stunting

Stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama, seperti gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. 

Namun, penyebab stunting yang paling banyak adalah karena kekurangan gizi. Maka dari itu, Anda sebagai orang tua harus tahu bagaimana cara mengatasi susah makan pada anak yang terkadang menjadi masalah umum pada anak-anak, khususnya balita.

Terdapat dua poin penting yang menjadi faktor utama terjadinya stunting pada anak, di antaranya yaitu:

Kurangnya Asupan Gizi pada Ibu Selama Hamil

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa sekitar 20% kasus stunting terjadi sejak anak berada dalam kandungan. Hal ini dapat terjadi akibat makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil kurang bergizi sehingga janin tidak mendapatkan cukup nutrisi.

Akhirnya, pertumbuhan janin dalam kandungan mulai mengalami hambatan dan terus berlangsung hingga setelah kelahiran. Maka dari itu, penting memastikan ibu mengonsumsi makanan yang bergizi selama hamil.

Kebutuhan Nutrisi Anak Tidak Tercukupi

Kondisi ini bisa terjadi setelah kelahiran, tepatnya di saat anak di bawah usia dua tahun namun kebutuhan asupan gizinya tidak terpenuhi. Asupan yang dibutuhkan tersebut meliputi ASI dan MPASI (makanan pendamping ASI).

Selain itu, kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting, khususnya makanan yang kaya akan protein, mineral zinc, serta zat besi yang penting bagi anak di usia balita.

Penyebab Lainnya

Selain dari dua poin utama di atas, adapun beberapa penyebab stunting adalah sebagai berikut:

  • Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
  • Kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi.
  • Berat badan ibu tidak naik selama hamil atau kenaikan berat badan ibu kurang dari nilai ideal.
  • Terbatasnya akses pelayanan kesehatan.
  • Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi.

Ciri-Ciri Anak Mengalami Stunting

Anak yang berperawakan pendek tidak serta-merta mengalami stunting. Balita dapat dikatakan stunting apabila tinggi badannya berada di bawah kisaran normal dari standar tinggi badan anak berdasarkan usia pada dua kali pemeriksaan berturut-turut.

Selain perawakan tubuhnya yang pendek, adapun ciri-ciri lain dari stunting adalah sebagai berikut:

  • Tumbuh kembangnya lambat
  • Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
  • Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun
  • Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik
  • Anak cenderung lebih pendiam
  • Fase pertumbuhan gigi pada anak melambat
  • Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama
  • Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit

Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, di mana dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak.

Sementara, dalam jangka panjang, dampak stunting adalah sebagai berikut:

  • Kesulitan belajar
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Kemampuan perkembangan kognitif menurun
  • Meningkatkan risiko obesitas pada anak. Ketahui bahaya obesitas pada anak dan remaja di sini.
  • Daya tahan tubuh melemah sehingga mudah terinfeksi penyakit.

Pengobatan Stunting

Pengobatan stunting dapat disesuaikan dengan mengetahui penyebabnya, misalnya dengan memperbaiki nutrisi, pemberian suplemen, atau menerapkan gaya hidup sehat. Berikut beberapa upaya yang biasa dilakukan dokter dalam menangani stunting.

  • Mengobati penyakit yang mendasarinya.
  • Menyarankan dan memberikan nutrisi tambahan.
  • Memberikan suplemen, umumnya berupa vitamin A, zat besi, zinc, dan yodium.
  • Menyarankan keluarga untuk mengajarkan anak menerapkan perilaku hidup bersih dan memperbaiki sanitasi.

Pencegahan Stunting

Cara mencegah stunting dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya berikut ini: 

  • Memastikan anak memakan buah yang sehat
  • Mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun
  • Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan
  • Mengusahakan anak mendapatkan imunisasi lengkap

Demikian penjelasan mengenai pengertian stunting, penyebab, ciri-ciri, pengobatan, hingga bagaimana cara mencegahnya. Singkatnya, stunting adalah masalah kesehatan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi sehingga mengakibatkan pertumbuhannya terganggu. Namun, Anda tidak dapat menggeneralisasi setiap anak yang berperawakan pendek selalu mengalami stunting. Postur tubuh dapat dipengaruhi oleh gen dan juga hormon. Anak dengan stunting sebagian besar bertubuh pendek, namun tidak semua anak berperawakan pendek disebabkan oleh stunting.

 

"berbagai Sumber"

..post by jmk..