Dua Penghargaan Menjadi Bukti Prestasi yang diukir Kota Pontianak
PONTIANAK - Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus menunjukkan kinerja yang membanggakan. Tak tanggung-tanggung, dua penghargaan tingkat nasional sekaligus menjadi bukti prestasi yang diukir Kota Pontianak belakangan ini. Penghargaan pertama, berkaitan dengan Penilaian Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diserahkan di Jakarta pada 6 Juli 2022. Penghargaan ini berhasil menorehkan nilai indeks 81 (Kategori A) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kedua, penghargaan atas Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting dari Kementerian Dalam Negeri yang diterima di Makasar pada 7 Juli 2022.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi kerja keras seluruh jajarannya hingga mengukir prestasi di tingkat nasional. Menurutnya, hasil yang dicapai ini merupakan kerja bersama seluruh jajaran di lingkungan Pemkot Pontianak. Atas penghargaan penilaian NSPK Manajemen ASN, dia menilai capaian itu merupakan bagian dari upaya mewujudkan profesionalitas ASN dalam penyelenggaraan reformasi birokrasi.
"Kita terus berupaya mewujudkan ASN yang berkinerja profesional, berintegritas dan berjiwa melayani," ujarnya, Sabtu (9/7/2022).
Edi juga meminta seluruh ASN supaya memahami aturan, bergerak cepat serta memiliki kepekaan terhadap sekitar, khususnya bagi yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Bekerja secara profesional harus tertanam dalam diri seorang ASN.
"Tingkatkan kompetensi, bekerja cepat, tuntas dan ikhlas. Pahami betul tugas dan fungsi," ungkapnya.
Kemudian, berkaitan dengan diterimanya penghargaan atas Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting, Edi menuturkan bahwa capaian itu merupakan komitmen Pemkot Pontianak dalam upaya menurunkan stunting di Kota Pontianak.
"Masalah stunting menjadi tugas kita bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi seluruh stakeholder hingga masyarakat berperan dalam menurunkan angka stunting," jelasnya.
Pemkot Pontianak berkomitmen untuk menekan angka stunting, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bantuan pemberian asupan makanan kepada balita lewat posyandu, puskesmas dan rumah sakit.
"Sosialisasi juga terus kita lakukan supaya para orang tua terutama ibu-ibu, mulai dari kehamilan sampai kelahiran anaknya hingga usia lima tahun tumbuhkembangnya berjalan baik," tutup Edi. (prokopim)